REKONSTRUKSI BATAS BIDANG TANAH MENGGUNAKAN JARINGAN REFERENSI SATELIT PERTANAHAN

  • Kariyono Kariyono Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
  • Eko Budi Wahyono Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
  • Tanjung Nugroho Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
Keywords: reconstruction, parcel boundaries, JRSP

Abstract

Abstract: ORS is a GNSS station operating continuously for 24 hours. It is also used as a reference for determining a, both as
a real time and as post-processing. Cors in BPN RI is known as Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP). BPN RI has not
yet optimized the use JRSP to reconstruct parcel boundaries. The research is aimed at examine the JRSP in reconstructing
parcel boundaries. The analysis on lateral displacement tolerance and the difference on the area of parcles was based on
technical guidance of PMNA/KBPN No. 3 of 1997 and the t test using the level of significance of ( )=5%. The results
were:1)The reconstruction of parcels using JSRP can be done by firstly implementing the coordinate transfer and the most
accurate Helmert coordinate transfer method using a posteriori variance of ( ) = 1.143020313; 2) The lateral transformation
and the difference on parcel areas using JRSP suited the tolerance and the result of the t test did not show any
significance level of ( ) = 5% .
Keywords: reconstruction, parcel boundaries, JRSP


Abstrak: CORS merupakan stasiun GNSS yang beroperasi secara kontinyu selama 24 jam sebagai acuan penentuan posisi, baik
secara real time maupun post-processing. CORS di BPN RI dikenal sebagai Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP). BPN RI
belum mengoptimalkan pelaksanaan rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk menguji JRSP dalam pelaksanaan rekonstruksi batas bidang tanah. Analisis terhadap toleransi pergeseran lateral dan
perbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP berdasarkan Juknis PMNA/KBPN No 3
tahun 1997 dan uji t dengan taraf signifikansi ( )=5%. Hasil penelitian ini adalah : 1)Rekonstruksi batas bidang tanah tanah
menggunakan JRSP dapat di laksanakan dengan terlebih dahulu melaksanakan transformasi koordinat dan metode transformasi
koordinat yang paling teliti adalah metode Helmert dengan varian posteriori ( ) = 1.143020313; 2)Pergeseran lateral dan
perbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP memenuhi syarat toleransi dan dari uji t
dengan taraf signifikansi ( ) = 5% tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Kata Kunci: Rekonstruksi, Batas Bidang Tanah , JRSP

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin,H.Z 2001,Geodesi satelit, Jakarta: PradnyaParamita.

____, 2005, ‘Rekonstruksi batas persil tanah di Acehpasca tsunami: beberapa aspek dan perma-salahannya’, Jurnal Infrastruktur dan Ling-kungan Binaan,Vol. I No. 2 h. 1-10.

____, 2006, Penentuan posisi dengan gps danaplikasinya, Jakarta: P.T. Pradnya Paramita.

Andreas, Heri 2011, Epoch Refrence 2012, FIT ISIdan seminar nasional 2011, Semarang, 24 No-vember 2011.

Badan Pertanahan Nasional 1998, Petunjuk teknisPMNA/K.BPN No. 3 tahun 1997: materi pengu-kuran dan pendaftaran tanah,Badan Perta-nahan Nasional, Jakarta.

Badan Pertanahan Nasional 2001, Pegangan petugasukur: materi pengukuran dan pemetaankadastral, Deputi Bidang Informasi Perta-nahan, Badan Pertanahan Nasional, Jakarta.

Badan Pertanahan Nasional RI 2009, Pelaksanaanpengukuran dan pemetaan bidang tanah denganCORS/JRSP, Deputi Survei Pengukuran danPemetaan BPN Republik Indonesia, Jakarta.

Badan Pertanahan Nasional RI 2009, Pedoman danpetunjuk teknis jaringan referensi satelit perta-nahan,Deputi Survei Pengukuran dan Peme-taan Badan Pertanahan Nasional RepublikIndonesia, Jakarta.Badan Standarisasi Nasional 2002, Standart Nasio-nal Indonesia jaring kontrol horisontal SNI 19-6724-2002, Jakarta.

Jurusan Teknik Geodesi FTSP ITB 1997, Petunjukpenggunaan proyeksi TM 30 dalam pengu-kuran dan pemetaan kadastral, kbk pemetaansistematik dan rekayasa. Bandung.

Kurniawan, Buyung dkk 2004, ‘Uji perbandinganmetode lauf dan aff ine dalam transformasikoordinat sistem lokal ke sistem nasional,Jurnal Widya Bhumi STPN, Yogyakarta No 15Tahun 6 November 2006, h.1-13.

Mardiyono, Yuli dan Arief Syaifullah 2009, Materipokok pengukuran dan pemetaan kadastral II,Cetakan Pertama, Sekolah Tinggi PertanahanNasional, Yogyakarta.

Meilano, Irwan dkk 2012, ‘Analisis deformasi gempa mentawai tahun 2010 berdasarkan datapengamatan GPS kontinu tahun 2010-2011’.Jurnal Geof isika Vol. 13 No. 2 h. 42-51.

Musaura, Amon Yoga2012, Pemanfaatan GNSSCORS untuk penentuan titik dasar teknik orde3 menggunakan metode rapid static denganmoda radial, Skripsi, Yogyakarta: JurusanTeknik Geodesi , Fakultas Teknik UGM.

Mustaqim, Miftah 2013, Perbandingan antara hasilpengamatan GPS JRSP metode single base danmulti base, Skripsi, Program DIV STPN Yog-yakarta.

Nugroho, Tanjung 2004, ‘Bagaimanakah gambarukur yang standart? ’Jurnal Widya BhumiSTPN, Yogyakarta No. 14 Tahun 5 h.8-14.

Nugroho, Tanjung 2005,‘Distorsi bentuk dalamtransformasi dari UTM ke TM 30’, Jurnal WidyaBhumi STPN, Yogyakarta No. 13 Tahun 5Desember 2005 h. 26-33.

Nugroho, Tanjung 2013, ‘Kadaster 4D: sebuahkeniscayaan menurut kondisi geologis Indo-nesia’, Jurnal Ilmiah Pertanahan Bhumi, No.38 Tahun 12, Oktober 2013, hal 253-262.

Subarya, Cecep 2004, Jaring kontrol geodesinasional dengan pengukuran global position-ing system dalam itrf 2000 epoch 1998, Bogor:Bakosurtanal Pusat Geodesi dan Geodinamika.

Sugiyono 2002,Statistika untuk penelitian. Ban-dung: CV Alfabeta.

Sunantyo, T.A 2009, GNSS CORS infrastructure andstandard in Indonesia, 7th FIG Regional Con-ference, 19-22 October 2009, Hanoi, Vietnam.

Sunantyo, T.A 2010, ‘Tinjauan status titik dasarteknik dan prospeknya di masa mendatangbagi BPN-RI’, Makalah Seminar NasionalGNSS-CORS, Jurusan Teknik Geodesi FT, Uni-versitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sunantyo, T.A dan Jawahir F 2011, ‘Jaring kontrolgeodetik dinamik di wilayah tektonik Indo-nesia’, FIT ISI dan Seminar Nasional 2011,Semarang, 24 November 2011.
CROSSMARK
Published
2018-10-16
DIMENSIONS
How to Cite
Kariyono, K., Wahyono, E. B., & Nugroho, T. (2018). REKONSTRUKSI BATAS BIDANG TANAH MENGGUNAKAN JARINGAN REFERENSI SATELIT PERTANAHAN. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 1(1), 99–112. https://doi.org/10.31292/jb.v1i1.45