Pola Keruangan Nilai Tanah di Kota Madiun Menggunakan Perspektif Ekonomi
Abstract
Abstract: Changing the orientation of land demand from the city center towards the suburbs can alter the physical pattern of spatial and economic pattern in that location. The nominal value of the land within the suburbs is not the same, depending on the quality and quantity of space available, this makes the market different and in the end make the spatial distribution of land values and patterns in every corner of the city. The study was conducted in the city of Madiun where the area is physically not too wide and allows the development of the city. This study aims to describe the structure of land values in the city of Madiun in the form of contours as well as to analyze/explain the pattern of land values from the perspective of spatial economy. The analysis is done by looking at each disparity/ difference between the value of land between objects/samples depicted in the contour line of land values. The value of the various soil contours shows the pattern of soil value which is further examined and studied according to spatial theory. The analysis of the land value pattern from the perspective of spatial economy is done with the spatial economic variables that exist around it, such as public facilities, economic center, land use, quality and road network and so forth. In this case a superimpose / overlap between the land value pattern map (in contour form) with maps of public facilities, road access maps, land use maps, and so on. Spatial pattern of land value in Madiun City tends to spread and in each pattern is not interrelated. There are strong indications that land value patterns in Madiun City are spatial economically influenced by several things, such as accessibility, facilities / services, and economic centers.
Intisari: Perubahan orientasi permintaan tanah dari tengah kota menuju ke arah pinggiran kota dapat merubah pola fisik keruangan dan pola ekonomi di lokasi tersebut. Nilai nominal lahan di dalam maupun pinggiran kota tidak sama, tergantung kualitas dan kuantitas ruang yang tersedia, hal ini menjadikan pasarnya pun berbeda-beda dan pada akhirnya menjadikan sebaran maupun pola nilai tanah yang secara spasial berbeda pada setiap sudut wilayah kota. Penelitian dilakukan di Kota Madiun dimana wilayahnya secara fisik tidak terlalu luas dan memungkinkan terjadi perkembangan kota. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan struktur nilai tanah di Kota Madiun dalam bentuk kontur serta untuk menganalisis/menjelaskan pola nilai tanah dari perspektif ekonomi keruangan. Analisis dilakukan dengan cara mencermati setiap disparitas/selisih nilai tanah antar obyek/sampel yang digambarkan dalam garis kontur nilai tanah. Nilai kontur tanah yang beragam menunjukkan pola nilai tanah yang selanjutnya dicermati dan dikaji sesuai teori keruangan. Analisis mengenai pola nilai tanah dari perspektif ekonomi keruangan dilakukan dengan variabel ekonomi keruangan yang ada di sekitarnya, seperti fasilitas publik, pusat perekonomian, penggunaan tanah, kualitas dan jaringan jalan dan lain sebagainya. Dalam hal ini dilakukan superimpose/tumpang susun antara peta pola nilai tanah (dalam bentuk kontur) dengan peta fasilitas publik, peta akses jalan, peta penggunaan lahan, dan lain-lain. Secara keruangan pola nilai tanah di Kota Madiun cenderung menyebar dan pada setiap pola tersebut tidak saling berhubungan. Terdapat indikasi yang kuat bahwa pola nilai tanah di Kota Madiun secara ekonomi keruangan dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti aksesibilitas, fasilitas/layanan, serta pusat-pusat perekonomian.
Downloads
References
Adisasmita, Rahardja 2008, PengembanganWilayah-Konsep dan Teori, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Hermit, Herman 2008, Teknik Penaksiran Harga Tanah Perkotaan-Teori dan Praktek PenilaianTanah, CV Mandar Maju, Bandung.
Hidayati, Wahyu & Harjanto, Budi 2001, Konsep Dasar Penilaian Properti, BPFE, Yogyakarta.
Maulana, Rizki dan Purwadio, Heru 2013, “Pola Spasial Harga Lahan Sepanjang Koridor Merr Pada Ruas Rungkut Sampai Arif Rahman Hakim Di Kota Surabaya”, Jurnal Teknik POMITS, Vol. 1, No. 2.
Muta’ali, Ali 2015, Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan, Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Madiun Tahun 2010.
Supriyanto, Benny 2003, Rekayasa Penilaian,MAPPI, Jakarta.
Sutaryono 2013, Kontestasi dan Marjinalisasi Petani-Realitas Petani Negeri Agraris, Zifatama, Sidoarjo.
Sunyoto, Danang 2016, Statistika Deskriptif danProbabilitas, Center for Academic Publishing Service (CAPS), Yogyakarta.
Wahyuningsih 2008, “Pola dan Faktor Penentu NilaiLahan Perkotaan di Kota Surakarta”, Tugas Akhir, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.
Yunus, H.S. 2000, Struktur Tata Ruang Kota, Pustaka Pelajar, YogyakartaYunus, H.S. 2004, “Pembangunan Kota Berkelanjutan: Permasalahan dan Strategi Pencapaiannya” disampaikan dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta pada 1 Maret 2004.
____, 2010, Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Yunus, H.S., Hartono, Ritohardoyo, S., Suratman,Gunawan, T., Rahardjo, N. & Rijanta, R. 2013,“Visualisasi Spasio Temporal Dinamika Harga Lahan di Kota Yogyakarta dan Sekitarnya dariTahun 1996 hingga 2011”, Disertasi, Sekolah Pascasarjana UGM.