Adoption of Customary Land Tenure as a Model in Agrarian Reform: A Study of the Tenurial System in Tenganan Pegringsingan Village
Abstract
Abstract: The high frequency of agrarian conflicts involving customary land reflects the weak legal protection of communal land rights. In response, the government issued Presidential Regulation Number 62 of 2023 concerning the acceleration of agrarian reform implementation, aimed at providing legal protection for customary land through land legalization and redistribution programs. However, the program's implementation has been ineffective due to the limited recognition of communal land rights, which does not fully prevent the repurposing of legalized customary land for investment or commercial use. As a comparison, Tenganan Pegringsingan Village in Bali demonstrates a robust system of customary land tenure, where land remains protected from conversion despite significant tourism pressures. This article aims to explore the values within the customary land tenure system in Tenganan Pegringsingan and its potential integration into agrarian reform agendas. This study employs a socio-legal approach, with data collected through non-participatory observation and in-depth interviews. The findings reveal that some aspects of the customary land tenure in Tenganan align with the principles of agrarian reform, while others do not, primarily due to the influence of modernization, tourism, and the role of tenant farmers. However, this village's customary land tenure system presents a novel model for agrarian reform initiatives in similar communities.
Keywords: Agrarian Reform, Customary Law, Tenganan Pegringsingan
Downloads
References
Angela, K., & Setyawati, A. (2022). Analisis Pelaksanaan Pengadaan Tanah di Atas Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat dalam Rangka Proyek Strategi Nasional (PSN) Demi Kepentingan Umum. Jurnal Hukum Lex Generalis, 3(3), 199-216.
Arif, A. (2021). Masyarakat Adat & Kedaulatan Pangan. Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Jakarta.
Arif, A. (2024). “Catatan Kritis Reforma Agraria di Era Joko Widodo”. KPA.or.id. Accessed on October 31, 2024 from https://www.kpa.or.id/2024/09/27/catatan-kritis-reforma-agraria-di-era-joko-widodo/.
Aulia, M. Z. (2020). Friedrich Carl von Savigny tentang hukum: Hukum sebagai manifestasi jiwa bangsa. Undang: Jurnal Hukum, 3(1), 201-236.
Bosko, R. E. (2023). Ihwal Prinsip Inalienability Tanah Ulayat: Telaah Teori dan Praktik Negara. In Menelusuri Pemikiran Hukum Agraria Prof. Maria S.W. Sumardjono. Yogyakarta: GENTA Publishing.
Elisabeth, A. (2023, November). “Terbitkan Sertifikat HPL di Wilayah Adat, Menteri ATR/BPN Tuai Kritik”. Mongabay.co.id. Accessed on October, 29 2024 from https://www.mongabay.co.id/2023/11/02/terbitkan-sertifikat-hpl-di-wilayah-adat-menteri-atr-bpn-tuai-kritik/.
Fauzian, R. (2020, December). “Reforma Agraria Melalui Legalisasi Aset dan Redistribusi Tanah”.Modcom.id. Accessed on October, 30 2024 fromhttps://www.medcom.id/properti/news-properti/nbwlle5k-reforma-agraria-melalui-legalisasi-aset-dan-redistribusi-tanah.
Fauziatunnisa, Z. A., Rengganis, P. I., & Asyraf, M. A. (2021). Pesona Pegringsingan: Mengulik Sejarah dan Dinamika Resiliensi Adat Tradisi Masyarakat Desa Tenganan Pegringsingan Bali in Mendukung Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. El Tarikh: Journal of History, Culture and Islamic Civilization, 2(2), 81-93.
Fikri, MHD Zakiul. (2021) Reforma Agraria dan Tanah Ulayat (Kajian Ekonomi Politik Terhadap Konflik Tanah Ulayat Masyarakat Adat Senama Nenek). (Thesis Postgraduate). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ginting, D. (2012). Politik Hukum Agraria terhadap Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Indonesia. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 42(1), 29-53.
Hardi, A. T. (2023, September). “Sengketa Tanah Adat Pulau Rempang dari Kacamata Hukum Properti”.Accessed on November, 4, 2024 from https://mediaindonesia.com/nusantara/616403/sengketa-tanah-adat-pulau-rempang-dari-kacamata-hukum-properti.
Hasyim, I. & Wuragil, Z. (2024, Juni). “All Eyes on Papua, Ini Cerita Awal Suku Awyu Melawan Konsesi Sawit Ratusan Ribu Hektare”. Tempo.co. Accessed on October, 30, 2024 from https://tekno.tempo.co/read/1878051/all-eyes-on-papua-ini-cerita-awal-suku-awyu-melawan-konsesi-sawit-ratusan-ribu-hektare.
Herrayani, D. G., Soraya, L. F., & Moechtar, O. (2019). Eksistensi Hak Komunal Masyarakat Hukum Adat Dalam Kebijakan Penataan Aset Reforma Agraria. Jurnal Kertha Patrika, 41(3), 289.
Iskandar, A. M. (2022, November). “Reforma Agraria untuk Keadilan Sosial”. Kompas.id. Accessed October, 29, 2024 from https://www.kompas.id/baca/opini/2022/11/22/reforma-agraria-untuk-keadilan-sosial-1.
Iswari, I.A.K.P.N., Pageh, I.M., & Yasa, I.W.P. (2022). Sistem Kepemimpinan Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Manggis, Karangasem dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sosiologi di SMA. Edusocius: Jurnal Ilmiah Penelitian Pendidikan dan Sosiologi, 6(2), 128–144.
Jayantiari, I. G. A. M. R., & Rwa, G. A. M. (2017). Eksistensi Tanah Adat di Bali dan Problematika Hukum dalam Pengembangan Investasi. Kertha Patrika, 39(2), 108-199.
Joesoef, I. E. (2021). Pemberian Konsesi Kepada Investor di Atas Tanah Adat dan Eksistensi Hukum Adat. Jurnal Hukum dan Peradilan, 10(3), 361-379.
Konsorsium Pembaharuan Agraria. (2024). “Desa Maju Reforma Agraria”. KPA.or.id. Retrieved from https://www.kpa.or.id/tentang-damara/, November 4, 2024.
Krismantoro, D. (2017). Penguasaan Lahan Perspektif Reforma Agraria. Jurnal Edunity: Kajian Ilmu Sosial Dan Pendidikan 2 (2). 217-224.
Pratama, A., Raharjo, J., Griya, K., Cahyo LP, H., Aminussabil, V., & Akbar, H. (2016). Menggali Kebudayaan dan Arsitektur Desa Tenganan Bali. Paper presented on Seminar Karya dan Pameran Mahasiswa Arsitektur Indonesia, Yogyakarta.
Pertiwi, P.R. & Mardiana, R. (2020). Dinamika Awig-Awig dan Pengaruhnya Terhadap Keberlanjutan Tanah Adat. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, 4(1): 125-136.
Rachman, N. F. (2017). Land Reform dan gerakan agraria Indonesia. INSIST Press, Yogyakarta.
Rachman, N. F. (2019). Panggilan Tanah Air, Tinjauan Kritis atas Porak-Porandanya Indonesia. Cetakan ketiga. INSIST Press, Yogyakarta.
Rosmidah, R. (2010). Pengakuan Hukum Terhadap Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dan Hambatan Implementasinya. INOVATIF, Jurnal Ilmu Hukum, 2(4).
Rosmidah, R., Hosen, M., & Sasmiar, S. (2023). Penataan struktur hukum hak atas tanah dalam rangka keadilan dan investasi. Recital Review, 5(2), 209-244.
Sangkoyo, H. (2001). Pembaruan Agraria dan Pemenuhan Syarat-syarat Sosial dan Ekologis Pengurusan Daerah. Dalam Tim Lapera. (Ed.). Prinsip-prinsip Reforma Agraria: Jalan Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.
Shohibuddin, M. & Luthfi, A. N. (2011). Land Reform Lokal a La Ngandagan: Inovasi Sistem Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1969. STPN Press dan Sajogyo Institute, Yogyakarta.
Shohibuddin, M. (2018). Perspektif Agraria Kritis: Teori, Kebijakan dan Kajian Empiris. STPN Press, PSA ITB, Sajogyo Institute dan KPA, Yogyakarta.
Shohibuddin, M. (2019). Wakaf Agraria: Signifikansi Wakaf bagi Agenda Reforma Agraria (Vol. 1). Baitul Hikmah, Yogyakarta.
Shohibuddin, M., Cahyono, E. & Bahri, A. D. (2017) Undang-Undang Desa dan Isu Sumberdaya Alam: Peluang Akses atau Ancaman Eksklusi?” Wacana, 19(36): 29-81.
Simarmata, R. (2021). Orientasi Negara dalam Pendaftaran Tanah Adat di Indonesia. The Indonesian Journal of Socio-Legal Studies, 1(1), 1-35.
Simarmata, R., Utama, T.S.J., Pradhani, S.I., Arizona, Y., Sari, A.C.F., Zakaria, R., Chamdani, M.C., Mahardika, S. dan Faradila, N. (2021). Laporan Akhir Inventarisasi dan Identifikasi Tanah Ulayat Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur. Pusat Kajian Hukum Adat Djojodigoeno, Yogyakarta.
Subroto, W. (2022). Pluralisme Hukum sebagai Model Pembangunan Hukum yang Berkeadilan. Akselerasi: Jurnal Ilmiah Nasional, 4(1), 8-15.
Sudaryatmi, S. (2012). Peranan Hukum Adat dalam Pembangunan Hukum Nasional di Era Globalisasi. Masalah-Masalah Hukum, 41(4), 572-578.
Sumardjono, Maria S.W. (2018). Pluralisme Hukum Sumber Daya Alam dan Keadilan dalam Pemanfaatan Tanah Ulayat. Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sumunar, D. R. S., Suparmini, S., & Setyawati, S. (2017). Masyarakat desa adat tenganan pegringsingan. Jurnal Penelitian Humaniora, 22(2), 111-124.
Sutadi, R. D. (2021). Kebijakan Reforma Agraria Di Indonesia (Kajian Komparatif Tiga Periode Pelaksanaan: Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi). Doctoral dissertation. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta.
Suwitra, I.M. (2011). Larangan Pengasingan Tanah dalam Hukum Adat Perspektif Hukum Agraria Nasional. Jurnal YUSTIKA, 14(1): 39-51.
Tresnawati, N. K. R. (2023, Agustus). “Mengenal Lebih Dekat 8 Desa Bali Aga, Sejarah hingga Tradisi”. Detik.com. Diakses tanggal 29 Oktober 2024 dari https://www.detik.com/bali/budaya/d-6897549/mengenal-lebih-dekat-8-desa-bali-aga-sejarah-hingga-tradisi.
Ulukyanan, Y. B. (2023). Implikasi Reforma Agraria Terhadap Perlindungan Hukum Hak-Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat. Patriot, 1-24.
Utomo, S. (2021a). Percepatan Reforma Agraria untuk Mencapai Keadilan. Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commune, 4(2) 202-213.
Utomo, S. (2021b). Perjalanan Reforma Agraria Bagian Dari Amanah Konstitusi Negara. Veritas et Justitia, 7(1), 115-138.
Wahyuddin, W., Hasan, A., & Rahmatullah, J. (2021). Menelisik Komprehensifitas Kebijakan Hukum Reforma Agraria Di Indonesia: (Suatu Telaah Kritis Terhadap Perpres No. 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria). Jurnal Kompilasi Hukum, 6(2).
Wijardjo, B., & Perdana, H. (2001). Reklaiming dan kedaulatan rakyat. YLBHI.
Yogantara, I.W.L. (2018). Perkawinan Endogami di Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem. Bali: Jayapangus Press.
Copyright (c) 2024 Destriananda Safa Aina, Putri Pertiwi, Muh Faqihuddin Minasta, Bolivia Rahmawati, An Nuur Khairune Nisa, Almonika Cindy Fatika Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.