Hutan Kemasyarakatan Sebagai Alternatif Penyelesaian Konflik Tenurial Kehutanan

  • Randy Pradityo
Keywords: hutan, alternatif, konflik

Abstract

Buku yang ditulis oleh Mora Dingin ini diangkat dari tesisnya, yang sebelumnya berjudul “Solusi Konflik Kehutanan dan Rasionalitas Masyarakat Hukum Adat (Studi Kasus Hutan Kemasyarakatan sebagai Solusi Konflik Kehutanan antara Pemerintah dengan Kaum Datuk Imbang Langit)”. Dikarenakan buku ini diangkat dari sebuah tesis, maka sistematika penulisannya sedikit banyak menyerupai tesis pada umumnya. Buku ini terdiri dari sembilan bab, dimulai dari Pendahuluan, Gambaran Umum Daerah Penelitian, Relasi Sumber Daya Hutan, Konflik Penguasaan Kawasan Hutan, Masyarakat Adat Mengajukan Hutan Kemasyarakatan, Alasan Pemerintah Memilih Hutan Kemasyarakatan, Pandangan Para Pihak Terhadap Status Kepemilikan Tanah, Implikasi Teoritis dan Penutup.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arizona, Yance, Endra Wijaya dan Tanius Sebastian,2014. Pancasila dalam Putusan MahkamahKonstitusi: Kajian Terhadap Putusan Mah-kamah Konstitusi dalam Perkara yangBerkaitan dengan Perlindungan Hak KelompokMarjinal, Epistema Institute dan Yayasan TIFA,Jakarta.

Bedner, Adriaan, Ward Berenschot, Eddie RiyadiLaggut-Terre dan Dewi Novirianti (Editor),2011, Akses Terhadap Keadilan: PerjuanganMasyarakat Miskin dan Kurang BeruntungUntuk Menuntut Hak di Indonesia, HuMa,VanVollenhoven Institute, KITLV-Jakarta,Epistema Institute. Jakarta.

Dingin, Mora, 2014, Bersiasat dengan HutanNegara, Epistema Institute, Jakarta

Golub, S, 2003, Beyond The Rule Of Law Orthodoxy:The Legal Empowerment Alternative. WorkingPaper No. 41, Carnegie Endowment for Inter-national Peace Rule of Law Series,

Herwati, Siti Rakhma Mary dan Eti Oktaviani (Ed),2015, Catatan Akhir Tahun 2015 LBH Semarang:Membunyikan Lonceng Kematian (PelumpuhanHak Atas Pangan 34.119 Orang di Jawa Tengah).Semarang: YLBHI-LBH Semarang dan KIARA.
CROSSMARK
Published
2018-09-18
DIMENSIONS
How to Cite
Pradityo, R. (2018). Hutan Kemasyarakatan Sebagai Alternatif Penyelesaian Konflik Tenurial Kehutanan. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 2(2), 256–260. https://doi.org/10.31292/jb.v2i2.75