Spatial Mapping Based on the Settlement Carrying Capacity Value in Gunungpati District, Semarang City
Abstract
Abstract: The City Regional Spatial Plan (RTRW) for Semarang City stipulates that Gunungpati District has a role in developing residential cultivation areas with the determination of several protected area types as well as functioning as a strategic environmental carrying capacity area for the city. Based on Semarang City BPBD, 29 landslides occurred between 2016-2021, which damaged houses, facilities, and residential infrastructure. This study aims to produce spatial mapping for residential area designations through the calculation of its carrying capacity so as to obtain the carrying capacity value or classification of the ability of each village area to accommodate the number of residents. This can then be used as one of the basic considerations in determining the development of residential areas in Gunungpati District. This study uses the quantitative method to determine the residential land's carrying capacity through spatial mapping data processing based on geographic information systems (GIS) using scoring, weighting, and overlay techniques. The spatial mapping produces a landslide vulnerability map with vulnerability classifications covering very low (1.468,17 Ha) to very vulnerable (466.53 Ha) classes as well as cultivation function, buffer, and protected areas distribution in Gunungpati District. The final results show that each region can accommodate the population increase of each village in Gunungpati District, with Jatirejo Village scoring the highest in DDPm value (26.9) and Sukorejo Village scoring the lowest (5.7).
Keywords: Landslides, carrying capacity, settlement
Downloads
References
Affandi, E., Fatt Ng, T., Pereira, J.J., Ahmad, F. & Banks, V.J. (2023). "Revalidation technique on landslide susceptibility modelling: An approach to local level disaster risk management in Kuala Lumpur, Malaysia". Applied Sciences, 13, 2, 768. https://doi.org/10.3390/app13020768.
Aji, B. T. W., & Parman, S. (2015). Analisis kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan arahan fungsi kawasan di Kabupaten Boyolali. Jurnal Geo Image, 4(1), 1–7.
Ariani, N. M., Priambudi, B. N., Wijaya, M. I. H., & Pradana, B. (2020). Daya dukung fungsi lahan permukiman sebagai kesiapan menghadapi dampak pembangunan perguruan tinggi pada Kecamatan Kajen. Kajen, 4 (2), 101-111.
Arifin, M. S., Wirawan, H., Mutadin, & Sa’ad, N. (2013). Gunungpati sebagai kawasan penyangga Kota Semarang. Indonesian Journal of Conservation, 2(1), 45–50.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang. (2021). Data bencana alam di Kota Semarang tahun 2021. http://www.bpbd.semarangkota.go.id/pages/data-bencana.
Bayuaji, D. G., Nugraha, A. L., & Sukmono, A. (2016). Analisis penentuan zonasi risiko bencana tanah longsor berbasis sistem informasi geografis (Studi kasus: Kabupaten Banjarnegara). Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 326–335.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang 2021.
Buchori, I., & Susilo, J. (2012). Model keruangan untuk identifikasi kawasan rawan longsor. Tata Loka, 14(4), 282–294.
Cholil, M., & Hardjono, I. (2017). Kajian kerawanan bencana tanah longsor di Kabupaten Karanganyar. Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak “Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan,” 288–300.
Chusniyah, D. A., & Yudianto, D. (2019). Zonasi potensi rawan gerakan tanah di Kecamatan Wates Kabupaten Blitar dengan metode storie. Indonesian Physical Review, 2(1), 27–36.
Dewi, N. K., & Rudiarto, I. (2017). Pengaruh konversi lahan terhadap kondisi lingkungan di wilayah peri-urban Kota Semarang (Studi kasus: Area berkembang Kecamatan Gunungpati). Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 10, 115–126. https://doi.org/10.14710/pwk.v10i2.7641.
Dwisapta, A., & Sri, A. (2013). Fungsi kawasan sub DAS Rawapening (“Study of land use change suitability againts area function directing in the Rawapening Sub Watershed”) Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(4), 958–967.
Eko, T., & Rahayu, S. (2012). Land use change and suitability for RDTR in peri-urban areas. Case study District Mlati. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 8(4), 330–340.
Ernamaiyanti, M.Y. (2019). Analisis daya dukung dan daya tampung lahan pengembangan perumahan dan pemukiman Provinsi Banten. Jurnal Teknik Sipil UNPAL, 9(1), 25–31.
Faizana, F., Nugraha, A., & Yuwono, B. (2015). Pemetaan risiko bencana tanah longsor Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 4(1), 223–234.
Fiantis, D. (2015). Morfologi dan klasifikasi tanah (1st ed.).
Hadiyansah, Y. M. F., & Sirath, A. (2019). Kajian pemanfaatan SIG untuk pemetaan daerah rawan longsor studi kasus Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP “Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0, 333–341.
Haidir, H., & Rudiarto, I. (2019). Lahan potensial permukiman di Kota Semarang. Tata Loka, 21(4),575588.https://doi.org/10.14710/tataloka.21.4.575-588.
Hu, H, & Han, L. (2023). "Evaluation of land carrying capacity of 31 provinces in China based on a natural–Societal-Supply–Demand Framework". Sustainability. 15, (2), 1037. https://doi.org/10.3390/su15021037.
Hussain, M.A., Zhang, S., Muneer, M., Moawwez, M.A., Kamran, M & Ahmed, E. (2023). "Assessing and mapping spatial variation characteristics of natural hazards in Pakistan". Land, 12, (1), 140. https://doi.org/10.3390/land12010140.
Indarti, K. D. & Abdi, F. (2017). Evaluasi kerawanan bencana tanah longsor di kawasan permukiman di Daerah Aliran Sungai (Das) Ciliwung Hulu. Prosiding Seminar Nasional: Perencanaan Pembangunan Inklusif Desa, Kota Padang, 23-24, 381-388.
Iskandar, A., Sadisun, I. A., & Bandono. (2006). Mekanisme longsornya kembali (Re- Sliding) Breksi vulkanik di atas studi kasus longsoran di Daerah Gombel Kota Semarang). Proceeding PIT IAGI Riau, 19(3–4), 11.
Khadiyanto, P. (2005). Tata ruang berbasis pada kesesuaian lahan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Liu Z., Ren Y., Shen L., Liao X., Wei X., Wang J. (2023). Analysis on the effectiveness of indicators for evaluating urban carrying capacity: A popularity-suitability perspective. Journal of Cleaner Production, 246, 2020, 119019, ISSN 0959-6526, https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.119019.
Maria, R. P., Sangkertadi, & Suryadi, S. (2018). Analisis daya dukung dan daya tampung lahan di Kecamatan Malala Kota Manado. Jurnal Media Matrasain, 15(2), 36–49.
Mutiara, T., Nurlambang, T., & Zulkarnain, F. (2019). Evaluasi kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan. Seminar Nasional Infrastruktur Berkelanjutan 2019 Era Revolusi Industri 4.0 Teknik Sipil dan Perencanaan, 69–74.
Nugraha, S. (2008). Kesesuaian fungsi kawasan dengan pemanfaatan lahan di daerah aliran Sungai Samin tahun 2007. In Miips, 8, (2), 67–76.
Panda, K.C., Singh, R.M., Singh, V.K., Singla, S., & Paramaguru, P.K. (2023). Impact of climate change induced future rainfall variation on dynamics of arid-humid zone transition in the western province of India, Journal of Environmental Management, Volume 325, Part B, 2023, 116646, ISSN 0301-4797, https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2022.116646.
Pigawati, B., Yuliastuti, N., & Mardiansjah, F. H. (2017). Pembatasan perkembangan permukiman kawasan pinggiran sebagai upaya pengendalian perkembangan Kota Semarang. Tata Loka, 19(4), 306–319.
Prianggoro, A. A., Pachlevy, A., & Forestriko, H. F. (2015). Prediksi tutupan lahan terbangun sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perkotaan Semarang. CoUSD Proceedings, 8 September 2015 (1–14). Available online at: http://proceeding.cousd.org/.
Sainyakit, E. F. N., & Siregar, L. M. P. (2017). Pemetaan permukaan daerah Gunung Pati dan sekitarnya dalam menentukan daerah rawan bencana dan arahan mitigasi. ReTII. Retrieved from //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/258.
Putranto, S., Dwiyanto, A, & Rifqi, A. (2015). Pengukuran geolistrik pada daerah rawan gerakan tanah di Kota Semarang untuk identifikasi bidang gelincir. In Putranto@ft.undip.ac.id (Ed.), Proceeding, Seminar Nasional Kebumian 8 Academia-Industry Linkage, 87–97.
Shekhar, H., Schmidt, A. J., & Wehling, H. W. (2019). Exploring wellbeing in human settlements - A spatial planning perspective. Habitat International, 87, 66-74. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2019.04.007.
Siqueira-Gay, J., Gallardo, A. L. C. F., & Giannotti, M. (2019). Integrating socio-environmental spatial information to support housing plans. Cities, 91, 106-115. https://doi.org/10.1016/j.cities.2018.11.010.
Soedarsono, S. (2012). Kondisi geologi dan geomorfologi kaitannya dengan degradasi lingkungan di Kota Semarang. Jurnal Lingkungan Sultan Agung, 1(1), 29-41.
Suganda, B. R., Hutabarat, J., & Sulaksana, N. (2017). Pengembangan kawasan permukiman dan kawasan industri berdasarkan kemampuan lahan serta fasies vulkanik kuarter. Bulletin of Scientific Contribution, 15, (1), 27–34.
Wardhana, D. D., Harjono, H., & Sudaryanto, S. (2014). Struktur bawah permukaan Kota Semarang berdasarkan data gayaberat. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan, 24(1), 53.
Yogiswara, G., Putranto, T. T., & Trisnawati, D. (2020). Potensi longsor di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah berdasarkan penginderaan jauh. Jurnal Geosains dan Teknologi, 3 (3).
Copyright (c) 2023 Tyas Pratamaningtyas Anggraini, Nur Hafida Hidayati, Intan Muning Harjanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.