Perubahan Peran Perempuan Setelah Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Yogyakarta International Airport: Kasus Kalurahan Kebonrejo di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Fairuz Nabila Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB University
  • Mohamad Shohibuddin Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB University
  • Endriatmo Soetarto Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB University

Abstract

Abstract: Women are one of the parties being affected by the process of land acquisition for the construction of public infrastructure. This article aims to analyse the change of women role after the implementation of land acquisition for the construction of Yogyakarta International Airport in Kulonprogo regency, Special Region of Yogyakarta. The research is carried out in Kebonrejo village, Temon district using quantitative approach supported by qualitative approach. Quantitative data are collected through a survey among 30 female respondents in the households selected by a simple random sampling and analysed through Rank Spearman test, while qualitative data are obtainded through documents review, participant observation and depth interview with key informants. The research findings demonstrate that there is a weak relationship between the participation of women throughout the implementation of land acquisition and the change of women role after the completion of land acquisition. This is due to the fact that despite there is a strong emphasize of public consultation and participation in the regulation of land acquisition, the will and power of the government is very strong and could not be influenced by the whole affected community. In addition, the process of land acquisition itself often put aside women’s specific aspiration and intereset. Consequently, a relative equal gender relation within the household during land acquisition process didn’t have any effect throughout the process and afterward.

Keywords: women participation, the roles of women,  land acquisition, development of public infrastucture.

 

Intisari: Perempuan adalah salah satu pihak yang terimbas oleh pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur publik. Artikel ini bermaksud untuk menganalisis ,perubahan peran perempuan setelah pengadaan tanah untuk pembangunan Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian lapangan dilakukan di Kalurahan Kebonrejo, Kapanewon Temon dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung pendekatan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari survei atas 30 responden perempuan dalam rumah tangga yang dipilih secara simple random sampling dan diolah dengan uji Rank Spearman, sementara data kualitatif diperoleh melalui studi dokumen, pengamatan terlibat dan wawancara mendalam dengan para informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara keterlibatan perempuan selama proses pengadaan tanah untuk pembangunan Yogyakarta International Airport dengan peran perempuan setelah pengadaan tanah. Ssekalipun keharusan konsultasi dan partisipasi publik sangat ditekankan dalam regulasi pengadaan tanah, namun kehendak dan kekuasaan yang kuat dari pemerintah membuat proses pengadaan tanah tidak dapat dipengaruhi oleh masyarakat terdampak secara keseluruhan. Selain itu, proses pengadaan tanah itu sendiri abai terhadap aspirasi dan kepentingan spesifik kaum perempuan. Akibatnya, relasi gender yang relatif setara di level rumah tangga selama proses pengadaan tanah tidak memiliki hubungan apa pun sepanjang proses tersebut maupun setelahnya.

 Kata Kunci: keterlibatan perempuan, peran perempuan, pengadaan tanah, pembangunan infrastruktur publik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

  • Andriyani MF. (2011). Perubahan kondisi fisik dan ekonomi wilayah sekitar bandara selama pembangunan Bandara Internasional Lombok. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.
  • Az-Zahra YF. (2019). Analisis dampak sosial ekonomi pembangunan bandara New Yogyakarta Internasional Aiport terhadap kehidupan masyarakat di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  • Behrman J, Dick RM, Quisumbing A. (2012). The gender implications of large scale land deals. The Journal of Peasant Studies. [Internet]. [Diakses pada 22 Februari 2020]. 39 (1): 49-79. Tersedia pada : https://doi.org/10.1080/03066150.2011.652621
  • [BPS] Badan Pusat Statistik. (2013). Luas Lahan Menurut Penggunaan. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
  • Dewi NLGMP. Salim N. (2020). Berakhir di Temon: Perdebatan Panjang Pengadaan Tanah untuk [New] Yogyakarta International Airport. Yogyakarta (ID): STPN.
  • Himawan FU. (2018). Pembangunan internasional Yogyakarta dituduh ganggu lingkungan. BBC.com. [Internet]. [Diakses pada 11 Juli 2020]. Tersedia pada: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-44020249
  • Julia, WB. (2012). Gender experiences of dispossesion: oil palm expansion in a Dayak Hibun Community in West Kalimantan. The Journal of Peasant Studies. [Internet]. [Diakses pada 3 Maret 2020]. 39 (3-4): 995-1016. Tersedia pada: https://doi.org/10.1080/03066150.2012.676544
  • Kamaludin NK. (2019). Dampak proses pembangunan bandara di Kulonprogo. [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
  • Levien M. (2017). Gender and land dispossesion: a comparative analysis. The Journal of Peasant Studies. [Internet]. [Diakses pada 12 Juli 2020]. 44 (12): 1-24. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.1080/03066150.2017.1367291
  • Limbong B. (2015). Pengadaan Tanah untuk Pembangunan. Jakarta (ID): Pustaka.
  • Majunder A. (2014). Impact of land acquisition on women: an anthropological case study on Gokulpur, Paschim Medinipur (India). IJMS. [Internet]. [Diakses pada 2 Agustus 2020]. 1(4): 26-34. Tersedia pada: http://europub.co.uk/articles/30578/view
  • Manembu AE. (2017). Peranan perempuan dalam pembangunan masyarakat desa. Jurnal Politico. [Internet]. [Diakses pada 28 Februari 2020]. 6(1): 114-123. Tersedia pada: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/politico/article/view/16329/15832
  • Nhantumbo I, Salomao A. (2010). Biofuels, land access and rural livelihoods in Mozambique. International Institute for Environment and Development Working Paper. London(UK): IIED.
  • Probosiwi R. (2015). Perempuan dan peranannya dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara. [Internet]. [Diakses pada 22 Februari 2020]. 3(1): 41-56. Tersedia pada: https://doi.org/10.21831/jnp.v3i1.11957
  • Putsanra DV (2020). Nasib perempuan gusuran bandara YIA: dari petani jadi pengangguran. Tirto.id. [Internet]. [Diakses pada 8 Mei 2020]. Tersedia pada: https://tirto.id/nasib-perempuan-gusuran-bandara-yia-dari-petani-jadi-pengangguran-fhCx
  • Shohibuddin M. (2018). Perspektif Agraria Krtitis: Teori, Kebijakan, dan Kajian Empiris. Yogyakarta (ID): STPN Press.
  • Sopanudin A, Hendrastomo G. (2016). Konflik tanah pertanian dalam pembangunan bandara internasional di Kulonprogo. Jurnal Pendidikan Sosiologi. [Internet]. [Diakses pada 9 Februari 2020]. 6(1): 1-18. Tersedia pada:http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/societas/article/view/8893
  • Sumarja FX. (2014). Pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur bersaranakan bangun guna serah. Bhumi. [Internet]. [Diakses pada 6 Mei 2020]. 40: 1-13. Tersedia pada: https://doi.org/10.31292/jb.v0i40.187
  • Susanto H. (2020). Analisis dampak sosial ekonomi dalam pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulonprogo. Majalah Ilmiah Bijak. [Internet]. [Diakses pada 15 Juni 2020]. 17 (1): 1-9. Tersedia pada: https://doi.org/10.31334/bijak.v17i1.820.g460
  • Thukral EG. (1996). development, displacement and rehabilitation: locating gender. Economic and Politicak Weekly. [Internet]. [Diakses pada 22 Februari 2020]. 31(24): 1500-1503. Tersedia pada: https://www.jstor.org/stable/4404272?seq=1
  • [UU] Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. [Diakses pada 6 Mei 2020]. Tersedia pada: https://www.atrbpn.go.id/DesktopModules/EasyDNNNews/DocumentDownload.ashx?portalid=0&moduleid=1658&articleid=866&documentid=944
  • Widyastuti AY. (2018). Pembebasan tanah Bandara Kulonprogo kembali dipersoalkan. Tempo.Co. [Internet]. [Diakses pada 11 Juli 2020]. Tersedia pada: https://bisnis.tempo.co/read/1126236/pembebasan-tanah-bandara-kulon-progo-kembali-dipersoalkan
  • Yengoh GT, Armah FA, Steen K. (2015). Women’s bigger burden: disparities in outcomes of large scale land acquisition in Sierra Leone Springer. [Internet]. [Diakses 2 Agustus 2020]. 32(4): 221-244. Tersedia pada: https://lup.lub.lu.se/search/publication/d5c580ae-f49e-4f55-aac5-5d215b98f7 07
  • Yuliana T. (2017). Konflik pembebasan tanah untuk pembangunan infrastruktur jalan alterrnatif. [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Negeri Semarang.
  • CROSSMARK
    Published
    2021-12-12
    DIMENSIONS
    How to Cite
    Nabila, F., Shohibuddin, M., & Soetarto, E. (2021). Perubahan Peran Perempuan Setelah Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Yogyakarta International Airport: Kasus Kalurahan Kebonrejo di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 7(2), 226–245. https://doi.org/10.31292/bhumi.v7i2.494