PERTARUNGAN AKTOR DALAM KONFLIK PENGUASAAN TANAH DAN PENAMBANGAN PASIR BESI DI URUT SEWU KEBUMEN
Abstract
This paper discusses the political ecology conflict in Urut Sewu between various actors. The conflict was caused by
iron sand mining in Mirit subdistrict, Kebumen regency. The conflict started from a claim of the land along the southern coast
of Kebumen, covering Buluspesantren, Ambal and Mirit subdistricts, was admitted as belonging to armed forces. This claims
continued due to the issuance of license on iron sand mining to a company involving military elites. In the conflict, there was
a change of problem that was the refusal the military exercises. The results showed that the existing conflict was caused by the
interests of managing the natural resources. The conflict was created by elites in order to gain personal benefits by marginalizing
the local communities who were highly dependent on the ecology. There were struggles among the state actor, local
communities, company and NGO.
Key Words: political ecology conflict, elite politic, military, local politic, power
Downloads
References
in Africa: The Tragedy of Endowment.
New York: University of Rochester
Press, 2007.
Asmara, H.M. Galang, Arba dan Yanis Maladi.
“Penyelesaian Konflik Pertanahan Berbasis
Nilai-Nilai Kearifan Lokal di Nusa Tenggara
Barat”. Mimbar Hukum Volume 22, nomor
1, Februari. 2010.
Bryant, Raymond L and Sinead Bailey. Third
World Ecology Politic. London and New
York: Routledge, 1997.
Bryant, Raymond L. Power, knowledge, and political
ecology in the third world: a review.
(London: Departmen of Geography,1998),
hlm.80.
Camara, Dom Helder. Spiral Kekerasan. Jogjakarta:
Resist Book, 2005.
Capistrano, Doris dan Carol J. Pierce Colfer,
“Desentralisasi: Persoalan, Pelajaran, danRefeksi”, dalam Carol J. Pierce Colfer dan
Doris Capistrano,ed, Politik Desentralisasi
Hutan, Kekuasaan dan Rakyat Pengalaman
di berbagai Negara. Bogor: Center for International
Forestry Research (CIFOR), 2006.
Durning, Alan Thein, “Mendukung penduduk
asli “ dalam Lester R.Brown, ed, Masa Depan
Bumi. Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 1995.
Maemunah, Siti. “Industri Ekstraktif, Tak Bermartabat
dan Tak Berkelanjutan”
dalam Chalid Muhammad dan Siti Maemunah,
ed, Tambang dan Penghancuran Lingkungan.
Jakarta: JATAM, 2006.
Harvey, David. 2010. Imperialisme Baru: Genealogi
dan Logika Kapitalisme Kontemporer.
Yogyakarta: Resist Book t & Institute for
Global Justice
Mas’oed, Mohtar. “Bisnis dan Otonomi Politik
Militer, dalam Anas F. Mahfudz,ed, Military
Without Militarism: Suara Dari
Daerah. Jakarta: Puslitbang Kemasyarakatan
dan Kebudayaan, 2011.
Mitchell, Bruce dkk. Pengelolaan Sumberdaya
dan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2003.
Ratnawati, Tri “Mengurai Benang Kusut Konflik
Pengelolaan SDA”, dalam M.Zaki Mubarak,
ed, Blue Print Otonomi Daerah Indonesia.
Jakarta: Yayasan Harkat Bangsa, 2006.
Robins, Paul. Political Ecology. Oxford: Blackwell
Publishing, 2004.
Robinson, Richard .2012. Soeharto dan Bangkitnya
Kapitalisme Orde Baru. Jakarta: Komunitas
Bambu.
Sukadis, Beni dan Eric Hendra, ed. TNI Yang
Profesional Restrukturisasi Bisnis TNI.
Jakarta: LESPERSSI dan Friedrich Ebert
Stiftung, 2005.
Wiradi, Gunawan. 2009. Seluk Beluk Masalah
Agraria: Reforma Agraria dan Penelitian
Agraria. Yogyakarta: STPN & SAINS
Sumber Dokumen dan Berita
Kronologis Status Tanah dan Fakta Kejadian
Antara Pasukan Pengamanan (Yonif 403/
WP) Dengan Warga Desa Setrojenar Kecamatan
Kebumen Buluspesantren Kebupaten
Kebumen Ditinjau Dari Aspek Hukum.
Dokumen versi TNI AD ini tidak dipublikasikan.
Dokumen Sistem Penambangan Pasir Besi PT
MNC. Dokumen tidak dipublikasikan.
Surat TNI AD Kodam IV/Diponegoro tentang
Persetujuan Pemanfaatan tanah TNI AD
di Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen
untuk usaha pertambangan pasir besi pada
25 September 2008. Dokumen tidak dipublikasikan.
Surat Warga Masyarakat Sesa Setrojenar, Kecamatan
Buluspesantren Kabupaten Kebumen
Kepada Ketua Komisi Hak Asasi
Manusia pada 13 Maret 2009.
Lampiran tanggapan FPPKS terhadap Surat
Bupati no.590/6774 kepada Komnas HAM)
Supriyanto. “Warga Mirit Tolak Penambangan
Pasir Besi”, Suara Merdeka, 12 Februari 2012.
Konflik Agraria 2013 Meningkat, 21 Warga Tewas,
30 Tertembak diakses di http://
www.mongabay.co.id/2013/12/22/konflikagraria-
2013-meningkat-21-warga-tewas-30-
tertembak/