Peluruhan Kelembagaan Pertanian di Wilayah Periphery Perkotaan

  • Tomi Setiawan Program Studi Sosiologi Pedesaan, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Gedung FEMA W1 - L2., Kampus IPB Dramaga, Jl. Kamper, Kab. Bogor 16680.
  • Haidar Adi M
  • Yames Pakniany
  • Indria R Mutiar
Keywords: kawasan periphery, peluruhan, kelembagaan pertanian

Abstract

Abstract: Generally, this paper describe the disintegration of agricultural institution in urban periphery area in Kabupaten Bogor, as a result of the increasing of conversion of agricultural land into non-agricultural area. The study was implemented in Desa Babakan, which characterized by the existence of changing of farmlands. The method used was mixmethod, by combining quantitative and qualitative method. Quantitative and qualitative data collections were conducted simultaneously, and then being analyzed as qualitative sing NVivo and quantitative using Spearman Rank correlation using SPSS. The result shows that shifting land use in Desa Babakan influenced by internal and external factors. Moreover, the change of land use affected on the disintegration of agricultural institutions, that statistically shown by the correlation between land use change and agricultural institutions in the area. 

Intisari: Tulisan ini secara umum hendak memaparkan terjadinya peluruhan kelembagaan pertanian di wilayah periphery perkotaan, tepatnya di Kabupaten Bogor sebagai dampak dari meningkatnya alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian. Studi ini dilakukan di Desa Babakan, yang memiliki karakteristik persawahan yang sedang berubah. Metode yang digunakan adalah mixmethod, dengan menggabungkan metode kuantitatif dan didukung metode kualitatif. Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara simultan, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan dengan NVivo dan analisis kuantitatif korelasi Spearman Rank dengan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alih fungsi lahan di Desa Babakan dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Selanjutnya, perubahan yang terjadi pada lahan telah berdampak pada peluruhan kelembagaan pertanian yang secara statistik juga ditunjukkan dengan adanya korelasi antara antara perubahan lahan dengan kelembagaan pertanian di desa tersebut. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anantanyu, Sapja. 2011. Kelembagaan Petani: Perandan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. SepaVol. 7, No. 2 tahun 2011. Diakses pada 18Oktober 2015.
Arifin, Bustanul. 2005. Pembangunan Pertanian:Paradigma Kebijakan dan Strategi Revitalisasi.Jakarta: PT Grasindo.
Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin, Garis Kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan, dan Indeks Keparahan Kemiskinan Menurut Provinsi, Maret 2014.Jakarta (ID): BPS. Hlm subfile tabel statistik.Dalam www.bps.go.id/linkTabelStatis/print/id/1488. Diakses pada 16 September 2015.
Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah Rumah TanggaUsaha Pertanian Pengguna Lahan dan RumahTangga Petani Gurem menurut Wilayah Tahun 2003 dan 2013. Sensus Pertanian 2013. Dalam http://st2013.bps.go.id/dev2/index.php/site/tabel?tid=22&wid=3200000000. Diakses pada16 September 2015.
Buckley, Jenifer, Conner, David, Matts, Colleen,Hamm, Michael. 2013. Social Relationships andFarm-to-Institution Initiatives: Complexity andScale in Local Food Systems. Journal of Hunger & Environmental Nutrition, 8:397–412,2013. Diakses pada 18 Oktober 2015.Creswell, J. W. 2014. Research Design: PendekatanKualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Daryanto, Arief. 2004. Penguatan Kelembagaan Sosial Ekonomi Masyarakat Sebagai Modal Sosial Pembangunan. Journal Agrimedia vol9. Diakses 15 Oktober 2015.
Garkovich, Lorraine E. 1989. Local Organizationsand Leadership in Community Development.DalamJames A. Christenson dan Jerry W.Robinson, Jr.: Community Development inPerspective. Iowa: Iowa State University Press.
Hayami, Yujiro. 1987. Dilema Ekonomi Desa.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Indriana, Hadi. Tonny Fedian. Panjaitan K Nurmala.2012. Kelembagaan dalam Sistem Pertanian PadiSehat. Jurnal Sodality, Sosiologi Pedesaan Institut Pertanian Bogor Vol 6, No 3 tahun 2012.Diakses 15 Oktober 2015.
Kecamatan Dramaga dalam Angka tahun 2008-2011. Dalam http://bogorkab.bps.go.id/publikasi_bps/2014/kcda2014/060dramaga/index.html. Diakses pada 16 September 2015.
Lestari, Tri. 2005. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf Hidup Petani. Makalah Kolokium. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Narimawati Umi. 2008. Metodologi PenelitianKualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Agung Media.Nasoetion, Lutfi Ibrahin, dan Joyo Winoto. 2000.Masalah Alih Fungsi Lahan dan DampaknyaTerhadap Keberlangsungan Swasembada Pangan. Jakarta: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian.
Plank, Ulrich. 1989. Sosiologi Pertanian. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
Prasetyo, Bambang, dkk. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rauf, Moina. 2009. Innovations And Informal Insti-tutions: An Institutionalist Approach To The Role Of Social Capital For Innovation. DalamJournal Of Academic Research In Economics,Volume 1 Number 1 June 2009. Diakses pada18 Oktober 2015.
Rencana Strategis Kecamatan Dramaga KabupatenBogor Tahun 2013–2018. Dalam bogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/Rencana%20Strategis%202015/kecamatan/dramaga.pdf . Diakses pada 16 September 2015.
Sajogyo. 2011. Ekososiologi: Deideologisasi Teori,Restrukturisasi Aksi : Petani dan Perdesaan Sebagai Kasus Uji. Bogor: Cindelaras PustakaRakyat Cerdas.
Soekanto Soerjono.1990. Sosiologi. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Soesastro, Hadi. 2005. Pemikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah AbadTerakhir. Yogyakarta: Kanisius.
Suardisastra Kedi. 2008. Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Jurnal Forum AgroEkonomi. http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/FAE26-2b.pdf. Diakses tgl 15Oktober 2015.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta.
Sztompka, Piotr. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial.Jakarta: Prenada.
Wahyuni, Sri. 2003. Kinerja kelompok Tani Dalam Sistem Usaha Tani Padi dan Metode Pemberdayaannya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Dalam http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/p3221031.pdf.Diakses pada 15 Oktober 2015.
Widjanarko. 2006. Aspek Pertahanan Dalam Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian(sawah). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan BPN.
Wiradi, Gunawan dan Bachriadi Dianto. 2011. Enam Dekade Ketimpangan Lahan. Jakarta KPA Bina Desa dan ARC.
Wolf. Eric R. 1983. Petani: Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta: CV. Rajawali Pers.
Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi: Konsep dan Teori.Bandung: PT Refika Aditama.
CROSSMARK
Published
2018-08-19
DIMENSIONS
How to Cite
Setiawan, T., M, H. A., Pakniany, Y., & Mutiar, I. R. (2018). Peluruhan Kelembagaan Pertanian di Wilayah Periphery Perkotaan. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 3(2), 246–266. https://doi.org/10.31292/jb.v3i2.128