Kota Sebagai Ruang Terbuka: Belajar Dari Waduk Sepat, Surabaya

  • Anton Novenanto Jurusan Sosiologi, FISIP, Universitas Brawijaya
Keywords: ruilslag, sengketa lahan, tata ruang urban

Abstract

Abstract: This paper chronicles a case of land dispute through a sociospatial lens (Gottdiener, Hutchison and Ryan, 2015) with a specific case of the dynamic of urban spatial management of the city of Surabaya. Key structural changes of public spaces in Surabaya have been running starting from the late 1990s for the local government was given authority to manage its space. Simultaneously, the plethora of freedom spirit since Reformasi 1998 has been reshaping citizens’ politics towards their city as public space. Relying on secondary data, this paper argues that the dynamic of city spatial management has been colored by struggles of various actors in reclaiming public places. Surabaya, like other big cities all over the world, is an open field for power contestations over a space for living. 

Intisari: Paper ini mengurai sebuah kasus sengketa lahan menggunakan lensa sosiospasial (Gottdiener, Hutchison and Ryan, 2015) dengan mengangkat dinamika pengaturan ruang urban di Kota Surabaya. Perubahan-perubahan penting atas tempat-tempat umum di Surabaya terjadi sejak era akhir 1990an akibat peralihan kewenangan pada pemerintah daerah untuk melakukan penataan ruangnya. Pada saat bersamaan, luberan semangat kebebasan sejak Reformasi 1998 telah mengubah model strategi politik warga atas kotanya sebuah ruang bersama. Mengandalkan data sekunder, paper ini menunjukkan bahwa dinamika penataan ruang kota selalu diwarnai oleh perjuangan beragam aktor dalam memperebutkan tempat-tempat umum. Seperti halnya kota-kota besar lainnya, Surabaya adalah sebuah arena pertarungan terbuka bagi pelbagai kepentingan atas sebuah ruang kehidupan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amalia, A. M. C. (2012) ‘Konflik Waduk Sepat’, AntroUnairDotNet, 1(1), pp. 69–78.
Aribowo (2000) ‘Surabaya, Tanah dan Tumbuhnya Kesadaran Politik Massa’, Kompas Jawa Timur, 24 November, p. 18.
Baihaqi, A. (2018) Sudah Ada 390 Taman, Pemkot Surabaya Masih akan Tambah Lagi, detikNews. Available at: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4331366/sudah-ada-390-taman-pemkot-surabaya-masih-akan-tambah-lagi (Accessed: 15 July 2019).
Basundoro, P. (2009) Dua Kota, Tiga Zaman: Surabaya dan Malang Sejak Zaman Kolonial sampai Kemerdekaan. Yogyakarta: Ombak.
Basundoro, P. (2013) Merebut Ruang Kota: Aksi Rakyat Miskin Kota Surabaya 1900-1960an. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.
Bernstein, H. (2019) Dinamika Kelas dalam Perubahan Agraria. Translated by D. Yanuardy, Muntaza, and S. A. Herwinarko. Yogyakarta: INSISTPress.
Cobban, J. L. (1993) Public Housing in Colonial Indonesia, 1900-1940. Cambridge: Cambridge University Press.
Dick, H. W. (2002) Surabaya, City of Work: A Socioeconomic History, 1900-2000. Ohio: Ohio University Press.
Frisby, D. (2001) Cityscapes of Modernity: Critical Explorations. Cambridge & Malden: Polity Press.
Gottdiener, M., Hutchison, R. and Ryan, M. T. (2015) The New Urban Sociology. Fifth Edit. Boulder, CO: Westview Press.
Habermas, J. (1990) Strukturwandel der Öffentlichkeit: Untersuchungen zu einer Kategorie der bürgerlichen Gesellschaft. Frankfurt am Main: Suhrkamp.
Habermas, J. (2009) The Structural Transformation of the Public Sphere. Translated by T. Burger and F. Lawrence. Cambridge, Massachusetts: The MIT Press.
Heidegger, M. (1971) ‘Building Dwelling Thinking’, in Hofstadter, A. (tran.) Poetry, Language, Thought. New York: Harper Colophon Books.
Hekmatyar, V. and Nugroho, F. (2018) ‘Pola Penguasaan Tanah dan Distribusi Kesejahteraan Rumah Tangga di Pedesaan Jawa Timur’, Bhumi, 4(1), pp. 39–52.
Luthfi, A. N. and Fauzi, M. (eds) (2018) Agrarian Chronicles in Indonesia: Expanding Imagination over Periods, Sectors and Actors. Revised ed. Translated by T. Wuryantari and T. P. Latupeirissa. Yogyakarta & Jakarta: STPN Press & KPA.
Padawangi, R. (2008) People’s places: Protests and the making of urban public spaces in Jakarta. Loyola University Chicago.
Padawangi, R. (2016) ‘Muddy resistance: Community empowerment in mudflow disaster governance in Porong, Sidoarjo, Indonesia’, in Miller, M. A. and Douglas, M. (eds) Disaster Governance in Urbanising Asia. Singapore, Heidelberg, New York, Dordrecht, London: Springer, pp. 61–84. doi: 10.1007/978-981-287-649-2_4.
Peattie, L. R. and Robbins, E. (1984) ‘Anthropological Approaces to the City’, in Rodwin, L. and Hollister, R. M. (eds) Cities of the Mind: Images and Themes of the City in the Social Sciences. New York: Springer Science+Business Media, LLC, pp. 83–96.
Peters, R. (2011) ‘Mapping the Pendatang: Mobility and the Violence of Urban Renewal in Surabaya’, in Khusyairi, J. A. and Rabani, L. O. (eds) Kampung Perkotaan: Kajian Historis-Antropologis atas Kesenjangan Sosial dan Ruang Kota. Surabaya: ANRC, Departemen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga, & New Elmatera, pp. 117–146.
Rahayu, C. N. (2015) ‘Pemberitaan Surabaya Post Mengenai Pembangunan Perumahan di Kota Surabaya pada Pelita IV (1984/1985 - 1988/1989)’, Avatara, 3(3), pp. 239–253.
Rintoko, Refiandeta and Exocet (2010) Seri Sejarah Soerabaja: Studi Dokumentasi Perkembangan Teritorial Surabaya, 1850-1960. Jakarta: Unesa University Press.
RMT and NUT (2019) Tambah RTH untuk Percantik Wajah Kota, Radar Surabaya. Edited by A. Rozack. Surabaya. Available at: https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2019/04/11/131089/tambah-rth-untuk-percantik-wajah-kota (Accessed: 15 July 2019).
Setiawan, T. et al. (2017) ‘Peluruhan Kelembagaan Pertaniah di Wilayah Periphery Perkotaan’, Bhumi, 3(2), pp. 246–266.
Setiyawan, I. (2017a) Mendirikan Perumahan Rakyat, Menyiasati Kampung Kota Surabaya, 1906-1990. Universitas Gadjah Mada.
Setiyawan, I. (2017b) ‘Policy of Kampong Improvement and Public Housing: Surabaya Colonial Period (1900-1940)’, Lembaran Sejarah, 13(2), pp. 150–162.
Shohibuddin, M. (2019) ‘Memahami dan Menanggulangi Persoalan Ketimpangan Agraria’, Bhumi, 5(1), pp. 1–12.
Silas, J. (1989) ‘Marginal settlements in Surabaya, Indonesia: problem or potential?’, Environment and Urbanization, 1(2), pp. 60–70.
Susilawati, C. and Yakobus, S. (2010) ‘New affordable strata title housing solutions: a case study in Surabaya, Indonesia’, in 2010 International Conference on Construction & Real Estate Management. Brisbane.
Walhi Jatim (2018) Catatan Kronologis ‘Mempertahankan Waduk Sakti Sepat’. Surabaya. Available at: http://walhijatim.or.id/2018/11/catatan-kronologis-mempertahankan-waduk-sakti-sepat (Accessed: 29 June 2019).
CROSSMARK
Published
2019-12-02
DIMENSIONS
How to Cite
Novenanto, A. (2019). Kota Sebagai Ruang Terbuka: Belajar Dari Waduk Sepat, Surabaya. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 5(2), 180–194. https://doi.org/10.31292/jb.v5i2.369